oleh Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al Badr hafizhahullah
Anas bin Malik berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ،
وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ،
فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ،
وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
“Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi kunci kebaikan dan
penutup pintu kejelekan, Namun ada juga yang menjadi kunci kejelekan dan
penutup pintu kebaikan. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang Allah
jadikan sebagai kunci kebaikan melalui kedua tangannya. Dan celakalah
bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kejelekan melalui
kedua tangannya”. (HR Ibnu Majah, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani
dalam Shahih Sunan Ibnu Majah)
Dan barangsiapa yang ingin
dirinya menjadi seseorang yang kunci pembuka pintu kebaikan serta
menjadi penutup pintu keburukan, maka hendaknya ia melakukan hal-hal
berikut:
Mengikhlaskan segala perbuatan dan perkataan hanya
untuk beribadah kepada Allah. Karena hal tersebut adalah sumber
kebaikan dan sumber kemuliaan seseorang.
Berdoa kepada Allah
agar diberi taufik menjadi seseorang yang membuka pintu kebaikan. Karena
sesungguhnya doa adalah kunci segala kebaikan, dan Allah tidak akan
menolak doa seorang hamba yang beriman yang memohon kepadanya.
Bersemangat dalam menuntut ilmu dan memperdalamnya. Karena sesungguhnya
ilmu mendorong seseorang kepada kebaikan dan kemuliaan, serta
menghalangi dari perbuatan jelek dan kerusakan.
Senantiasa
beribadah kepada Allah, terlebih-lebih dalam hal-hal yang wajib. Dan
lebih khusus dalam masalah shalat, karena shalat dapat mencegah dari
perbuatan keji dan munkar.
Bersikap dengan akhlak yang mulia dan lemah lembut, serta jauh dari akhlak yang buruk dan tidak beradab.
Berteman dengan orang-orang yang baik dan berkumpul dengan
orang-orang shalih. Karena sesungguhnya dengan berkumpul bersama mereka,
para malaikat akan menyelimutinya dan rahmat Allah akan
mengelilinginya. Serta jauhilah perkumpulan orang-orang yang buruk dan
jelek, karena mereka adalah pengikut para setan.
Menasehati
orang lain, baik yang dikenal atau tidak dikenal, agar menyibukkan
mereka dengan kebaikan dan menjauhkannya dari kejelekan.
Selalu
mengingat akan hari akhir, dimana seorang hamba akan berdiri dihadapan
Allah Ta’ala. Maka seseorang yang senantiasa berbuat baik akan dibalas
dengan kebaikan dan orang yang jelek dibalas dengan kejelekan pula,
sebagaimana firman Allah Ta’ala,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal perbuatan kebaikan sebesar
dzarrah pun, niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Dan barangsiapa
yang mengerjakan amal kejelekann sekecil dzarrah, pasti ia akan
mendapatkan balasannya”. (QS. Al-Zalzalah 7-8)
Dan yang tidak
kalah penting adalah seorang hamba senantiasa berharap agar mendapatkan
kebaikan, serta berusaha memberi manfaat kepada yang lainnya. Sehingga
apabila ia sungguh-sungguh berniat dan berharap akan mendapatkan
kebaikan serta memohon kepada Allah akannya, maka dengan izin Allah, ia
akan menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan.
Dan
Allah Maha Kuasa atas hamba-hambanya untuk diberikan taufik dan
dibukakan padanya pintu kebaikan bagi yang dikehendaki-Nya. Dan
Allah-lah sebaik-baik dzat yang membuka pintu kebaikan.
Sumber: http://www.al-badr.net/web/ index.php?page=article&action=a rticle&article=7
—
Penerjemah: Rian Permana
Dari artikel 'Jadilah Kunci Kebaikan! — Muslim.Or.Id'
Anas bin Malik berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
“Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan, Namun ada juga yang menjadi kunci kejelekan dan penutup pintu kebaikan. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kebaikan melalui kedua tangannya. Dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kejelekan melalui kedua tangannya”. (HR Ibnu Majah, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah)
Dan barangsiapa yang ingin dirinya menjadi seseorang yang kunci pembuka pintu kebaikan serta menjadi penutup pintu keburukan, maka hendaknya ia melakukan hal-hal berikut:
Mengikhlaskan segala perbuatan dan perkataan hanya untuk beribadah kepada Allah. Karena hal tersebut adalah sumber kebaikan dan sumber kemuliaan seseorang.
Berdoa kepada Allah agar diberi taufik menjadi seseorang yang membuka pintu kebaikan. Karena sesungguhnya doa adalah kunci segala kebaikan, dan Allah tidak akan menolak doa seorang hamba yang beriman yang memohon kepadanya.
Bersemangat dalam menuntut ilmu dan memperdalamnya. Karena sesungguhnya ilmu mendorong seseorang kepada kebaikan dan kemuliaan, serta menghalangi dari perbuatan jelek dan kerusakan.
Senantiasa beribadah kepada Allah, terlebih-lebih dalam hal-hal yang wajib. Dan lebih khusus dalam masalah shalat, karena shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.
Bersikap dengan akhlak yang mulia dan lemah lembut, serta jauh dari akhlak yang buruk dan tidak beradab.
Berteman dengan orang-orang yang baik dan berkumpul dengan orang-orang shalih. Karena sesungguhnya dengan berkumpul bersama mereka, para malaikat akan menyelimutinya dan rahmat Allah akan mengelilinginya. Serta jauhilah perkumpulan orang-orang yang buruk dan jelek, karena mereka adalah pengikut para setan.
Menasehati orang lain, baik yang dikenal atau tidak dikenal, agar menyibukkan mereka dengan kebaikan dan menjauhkannya dari kejelekan.
Selalu mengingat akan hari akhir, dimana seorang hamba akan berdiri dihadapan Allah Ta’ala. Maka seseorang yang senantiasa berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan dan orang yang jelek dibalas dengan kejelekan pula, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal perbuatan kebaikan sebesar dzarrah pun, niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan amal kejelekann sekecil dzarrah, pasti ia akan mendapatkan balasannya”. (QS. Al-Zalzalah 7-8)
Dan yang tidak kalah penting adalah seorang hamba senantiasa berharap agar mendapatkan kebaikan, serta berusaha memberi manfaat kepada yang lainnya. Sehingga apabila ia sungguh-sungguh berniat dan berharap akan mendapatkan kebaikan serta memohon kepada Allah akannya, maka dengan izin Allah, ia akan menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan.
Dan Allah Maha Kuasa atas hamba-hambanya untuk diberikan taufik dan dibukakan padanya pintu kebaikan bagi yang dikehendaki-Nya. Dan Allah-lah sebaik-baik dzat yang membuka pintu kebaikan.
Sumber: http://www.al-badr.net/web/
—
Penerjemah: Rian Permana
Dari artikel 'Jadilah Kunci Kebaikan! — Muslim.Or.Id'