Rabu, 10 Oktober 2012

BEBERAPA TANDA TUKANG SIHIR DAN DUKUN



Beberapa Tanda Tukang Sihir Dan Dukun

-----------------------------------------------------
1) Bertanya kepada orang yang sakit tentang namanya dan nama ibunya.

2) Meminta hewan untuk disembelih dengan cara tertentu tanpa menyebut nama Allah, dan kadang melumurkan darahnya pada tempat yang sakit pada diri orang yang sakit; atau menyuruhnya untuk melemparkan sembelihan tersebut ke tempat yang suda
h tak berpenghuni lagi, atau ke sebuah batu atau pohon-pohon tertentu.

3) Membaca jampi-jampi, rajah-rajah, dan komat-kamit dengan ucapan yang tidak dapat dipahami.

4) Meminta sesuatu yang aneh yang bertujuan agar tidak bisa dipenuhi seperti sebelas ekor tikus yang ditangkap pada saat orang tidur siang; atau tikus yang yatim atau kera buta. Jika orang yang sakit tersebut tidak dapat memenuhinya, dia meminta uang yang banyak dan mengesankan kepada orang sakit tersebut bahwa uang ini adalah nilai persembahan untuk raja jin yang diminta mendatangkan permintaan tersebut.

5) Kadang-kadang tukang sihir atau dukun itu menebak nama orang yang datang kepadanya, atau nama ibunya, atau negeri asalnya, atau permasalahan yang membuat dia datang. Hal ini termasuk bantuan setan kepadanya.

6) Meminta barang bekas atau sisa seperti baju, atau pakaian dalam, atau sisir, atau kuku-kuku, atau rambut, maupun gambar.

7) Memberikan kepada orang yang sakit selembar kain berbentuk segitiga atau segiempat yang dibungkus di dalam kulit, atau dalam potongan logam, yang berisi permintaan tolong yang bersifat syirik, angka-angka serta huruf-huruf yang besar maupun kecil kemudian diperintahkan untuk dikalungkan di leher atau di lengan atau meletakannya di bawah bantal.

8) Memberikan kepada orang yang datang kepadanya – baik orang yang sakit atau yang lainnya – air yang didalamnya terdapat lembaran-lembaran yang bertuliskan rajah-rajah dan permintaan tolong kepada setan; dan memerintahkannya untuk mandi dengan air tersebut di tempat yang sudah tak berpenghuni atau di kuburan yang sudah tak dikunjungi manusia.

9) Menyuruh untuk mengenakan pakaian yang dipenuhi oleh rajah-rajah dan simbol-simbol pada hari-hari tertentu.

10) Termasuk tanda-tanda tukang sihir adalah menghinakan dan merendahkan Al-Qur’anul Karim dengan benda-benda najis, baik berupa menuliskan ayat-ayat dengan najis atau melumurinya dengan benda-benda najis seperti darah haid, sebagai persembahan yang diberikan oleh tukang sihir agar dilayani setan-setan.

11) Memberikan kepada orang yang sakit lembaran-lembaran kertas yang di dalamnya terdapat dedaunan kering atau benda-benda untuk dibakar dan asapnya dikenakan ke badan.

12) Memerintahkan membawa kulit serigala atau gigi-giginya atau mengikat ikatan-ikatan hitam di mobilnya.

13) Memberikan sesuatu yang aneh seperti telor yang ditulisi rajah-rajah; atau gembok yang dibungkus dengan kulit atau rajah-rajahan.

14) Di antara tanda-tanda dukun adalah membaca telapak tangan atau cangkir.
Di antara tanda-tanda dukun adalah melemparkan kerang ke secarik kain atau kulit binatang buas, atau melemparkan dengan biji kapulaga atau biji kurma.

15) Menuliskan rajah-rajah atau simbol-simbol atau huruf-huruf yang terpisah [tidak bersambung] atau angka-angka atau segi empat maupun lingkaran-lingkaran.

16) Memberikan kepada orang yang sakit sesuatu untuk dipendam di bumi.

17) Menuliskan untuk orang sakit huruf-huruf yang terpisah-pisah pada bejana atau piring porselen atau sepotong kayu menggunakan alat tertentu dengan benda yang bisa dilarutkan atau za’faran; dan memerintahkan kepada orang yang datang kepadanya untuk melarutkannya dan meminumkannya kepada orang yang dimaksudkan.

18) Kadang dukun memberikan cincin yang diukiri rajahan.

19) Di antara tanda-tanda dukun adalah menuangkan cairan timah.

20) Di antara tanda-tanda dukun adalah menggariskan sesuatu di atas pasir.

[Disusun oleh: Kepala Urusan Amr bil Ma’ruf aa Nahyi ‘anil Munkar (divisi urusan penegakkan kebaikan dan pencegahan kemungkaran) di Kota Riyadh, Pusat Kantor Al Faruq Al Faishaliyah, Kerajaan Arab Saudi.]

Sumber: http://muslim.or.id/aqidah/beberapa-tanda-tukang-sihir-dan-dukun.html
---------------------------------------------------------------------------------------------

HUKUM MENDATANGI TUKANG SIHIR DAN DUKUN


Mendatangi dan bertanya kepada teman-teman dekat syaitan ini adalah perbuatan dosa yang sangat besar dan bahkan bisa jadi merupakan kekafiran kepada Allah Ta’ala [Lihat kitab “Fathul Majiid” (hal. 354) dan “at-Tamhiid li syarhi kitaabit tauhiid” (hal. 320)], dengan perincian sebagai berikut:

- Mendatangi dan bertanya kepada mereka tentang sesuatu, TANPA MEMBENARKANNYA (hanya sekedar bertanya), maka ini hukumnya dosa yang sangat besar dan tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari [Lihat kitab “Taisiirul ‘Aziizil Hamiid” (hal. 358), “at-Tamhiid li syarhi kitaabit tauhiid” (hal. 320) dan kitab “Hum laisu bisyai” (hal. 4)]

Berdasarkan sabda Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal (orang yang mengaku mengetahui ilmu gaib, termasuk dukun dan tukang sihir, kemudian bertanya tentang sesuatu hal kepadanya, maka tidak akan diterima shalat orang tersebut selama empat puluh malam (hari)” [Hadits Riwayat Muslim (no. 2230)]

- Mendatangi dan bertanya kepada mereka tentang sesuatu, KEMUDIAN MEMBENARKAN ucapan/berita yang mereka sampaikan, maka ini adalah kufur/kafir terhadap Allah Ta’ala [Lihat kitab “Taisiirul ‘Aziizil Hamiid” (hal. 358), “at-Tamhiid li syarhi kitaabit tauhiid” (hal. 320) dan kitab “Hum laisu bisyai” (hal. 4)], berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal kemudian membenarkan ucapannya, maka sungguh dia telah kafir terhadap agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam” [HR Ahmad (2/429) dan al-Hakim (1/49), dishahihkan oleh al-Hakim, disepakati oleh adz-Dzahabi dan syaikh al-Albani dalam “Ash-Shahiihah” (no. 3387)]

Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu syaikh berkata:
“Orang yang membenarkan dukun dan tukang sihir, meyakini (benarnya ucapan mereka), dan meridhai hal tersebut, maka ini merupakan kekafiran (kepada Allah Ta’ala)” [Kitab “Fathul Majiid” (hal. 356)]

Sumber: http://muslim.or.id/aqidah/sihir-dan-perdukunan-perusak-tauhid.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar